Minggu, 25 Maret 2012

Efek-efek komunikasi massa

Ø Sekilas komunikasi massa

Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang terjadi antar manusia dengan menggunakan media massa. Bertujuan  agar para pendengar, pembaca, dan penikmat media massa dapat memahami secara serempak maksud isi pesan yang disampaikan oleh komunikator, baik pesan dari pribadi maupun pesan mewakili instansi atau suatu lembaga.
Sehubungan dengan komunikasi massa yang ada pada saat ini, ada beberapa poin yang menarik untuk diketahui para pembaca, mulai dari definisi, unsur apa saja yang harus dipenuhi untuk mewujudkan komunikasi massa? ciri-ciri komunikasi massa, teori apa saja yang digunakan dalam komuni kasi massa?, sampai kepada efek yang terjadi berhasil atau tidaknya tujuan dari komunikasi massa.

   Ø Rincian komunikasi massa

*       Definisi Komunikasi
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik).
 Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.
Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.
(terjadi bila berhasil atau tidaknya satu proses komunikasi massa.

Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology: An Introduction to the Study of.communication, yaitu komunikasi massa dapat diartikan dalam dua hal:

1. komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luar biasa banyaknya, namun tidak juga terfokus pada seluruh penduduk. Hanya pendudukan yang tidak dapat dihitung saja; 
2. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar audio dan visual (surat kabar, majalah, televisi, radio, buku, dll)

Ahli psikolog sosial juga mengartikan Komunikasi massa sebagai proses komunikasi yang dilakukan depan khalayak banyak (publik), baik melalui seorang orator pidato, ceramah, tabligh, maupun melalui media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, bahkan film sekalipun dapat membentuk satu komunikasi massa. Namun para ahli komunikasi membuat suatu batasan komunikasi massa dapat terjadi bila “hanya” menggunakan media massa saja.
Dengan adanya media, dapat mempermudah pembawa pesan untuk menyampaikan pesan serempak kepada publik. Oleh karena itu peran media massa menggunakan bahasa yang tidak memicu perdebatan sebagai penyalur pesan sangat berpengaruh dalam pergerakan komunikasi guna menumbuh kembangkan dampak positif antar masyarakat.

*        Unsur – unsur Komunikasi massa meliputi :

*      Komunikator,  yang berperan sebagai pembawa pesan kepada seseorang atau sejumlah orang dapat semisal sebagai pembicara dalam sebuah acara, reporter, fotografer yang memberi pesan melalui hasil gambar yang didapatnya, pemasang iklan, presenter, penulis, dll.

*      Isi, makna dari pesan yang disampaikan melalui kode berupa lisan, tulisan, foto, musik, film, dll. Merupakan bagian dari unsur komunikasi massa.

*      Audience, adalah sasaran bagi para komunikator sebagai pendengar, pembaca, penikmat proses ketika komunikasi sedang berlangsung, dan di dalamnya terdapat audience heterogen (individu yang terdiri dari berbagai suku, paham, dan pemikiran ) yang dapat menghasilkan sebuah efek dari komunikasi massa.

*      Umpan balik (feedback), tanggapan berupa respon melalui cara verbal (menggunakan kata-kata) maupun nonverbal (menggunakan isyarat,bahasa tubuh, surat, dll) serta secara langsung berhadapan (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback).

*      Media, Gatekeeper, Gangguan pada proses komunikasi, Filter, dan ada beberapa unsur lainnya yang memerlukan pembahasan secara khusus.

*       Ciri – ciri komunikasi massa :

*      Komunikasi berlangsung satu arah, berbeda dengan komunikasi antar personal,
*      Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.
*      Pesan dari komunikasi bersifat  umum, karena audiance merupakan komunikan heterogen.
*    Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan, hingga menimbulkan keserempakan.

*       Teori komunikasi
ada beberapa teori yang dipakai untuk lebih memahami  komunikasi massa, antara lain:
*      Teori Jarum Hepidermis
*      Teori Peluru
*      Teori Maletzke
*      Teori Komunikasi Satu Tahap
*      Teori Komunikasi Dua Tahap

Dan banyak lagi teori yang digunakan agar mempermudah komunikan dalam memahami komunikasi massa. Namun disadari dan tidaknya, komunikasi massa banyak mengandung efek –efek tertentu yang membuat
para komunikator dapat lebih berhati- hati dan menilai sejauh mana para audiance dapat menangkap pesan yang disampaikan dalam suatu komunikasi massa.
*       Efek – efek komunikasi massa
Dalam tulisan ini tidak banyak dijelaskan tentang rincian komunikasi massa  secara menyeluruh, karena maksud dan tujuan pembuatan tulisan ini untuk membahas beberapa efek yang perlu di pelajari oleh komunikan untuk meningkatkan komunikasi massa secara efektif dan menimbulkan dampak yang positif. Efek – efek tersebut antara lain:
§      Efek kehadiran media massa
       Efek kehadiran media massa adalah suatu efek yang berasal dari perlakuan media massa kepada kita. ada tiga pendekatan dalam media massa, yakni efek media massa, perubahan pada diri  khalayak komunikasi massa dan tinjauan suatu penelitian efek komunikasi massa, namun dalam efek media terhadap individu ini penulis hanya membahas 5 efek kehadiran masa secara fisik :
1.    Efek ekonomi
Efek ekonomi yang menimbulkan berbagai produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa, membuka lowongan pekerjaan. Sudah jelas, bahwa kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha. Mulai dari mereka yang memiliki usaha misalnya, usaha rumah makan dapat membayar iklan untuk menarik para penikmat kuliner lewat media, entah lewat media elektronik maupun media cetak.

Dan bisa di pastikan lebih banyak peminatnya jika di bandingkan dengan usaha yang tidak di iklankan. Sampai kepada kesempatan membuka lowongan pekerjaan untuk memperlancar usaha rumah makan tersebut.

               2.    Efek sosial
Efek ini berkenaan dengan karakter, bagaimana  kita dapat menilai seseorang yang dipengaruhi oleh media massa, hasil dari perilaku, cara berfikir, pembawaan, interaksi terhadap seseorang atau khalayak yang bersamanya, dll merupakan bagian dari efek sosial.

Semisal seorang pemuda yang merasa puas dengan kepintarannya lalu ia tidak melanjutkan pendidikan kejenjang universitas dan ia memanfaatkan media Koran untuk mengetahui informasi yang ada, dengan seorang pemuda pintar lalu ia berniat dan tekun untuk melanjutkan kejenjang universitas dan sama memanfaatkan media Koran yang ada.
Walaupun pemuda pintar namun ia tidak kuliah, dan ia piawai dalam memahami ranah pemerintahan melalui Koran yang ia baca dengan memakai sedikit emosi dan teori yang ia dapat di bangku sekolah dulu dan mendengarkan pendapat dari teman yang sama dengannya. Tentu berbeda dengan pemuda yang kuliah dan mendapat teori secara efektif, lingkungan berpendidikkan, menggunakan media koran lalu memanfaatkan media internet untuk membuat dan mewakili semua pendapatnya, sedikit emosi, namun tertata beberapa teori yang dapat menahan semua emosi yang ada, lalu mendapat hasil yang lebih baik dari pemuda tanpa teori universitas merupakan salah satu contoh efek social dari media massa.
3.    Efek penjadualan kegiatan sehari-hari
Yang dimaksud dengan efek ini adalah apabila media televisi hadir pada kehidupan anak dalam masa pendidikan, maka kehadiran televisi dapat mengurangi waktu bermain, tidur, membaca, dan menonton film. Gejala ini efek ini disebut oleh Joyce Cramond (1976) sebagai “displacement effects” (efek alihan). Namun alihan ini dapat dapat dijuruskan kepada hal positif dan negatif, alihan menonton televisi dari pada membaca buku pelajaran merupakan efek negatif bagi anak,
 dan alihan menonton televisi dari pada bermain di jalan raya merupakan alihan positif bagi anak.

4.    Efek hilangnya perasaan tertentu
sering terjadi bila seseorang menggunakan media untuk menghilangkan perasaan tidak enak, misalnya kesepian, marah, kecewa, Media dipergunakan tanpa mempersoalkan isi pesan yang disampaikan. Dengan melihat berbagai acara yang di tampilkan oleh televisi misalnya seseorang secara tiba-tiba akan tertawa dan menangis sendiri karena melihat adegan dalam acara televisi tersebut.

5.    Efek tumbuhnya perasaan tertentu
Kehadiran media massa juga menumbuhkan perasaan tertentu. Kita memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu mungkin erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut, faktor isi pesan mula-mula amat berpengaruh, tetapi kemudian jenis media itu yang diperhatikan,apa pun yang disiarkannya.


§      Efek pesan
§      Efek kognitif
Efek ini berkaitan dengan pikiran, nalar, atau rasio. Misalnya komunikasi menyebabkan orang yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula tidak mengerti menjadi mengerti, atau yang semula tidak sadar menjadi sadar. Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.
Menurut McLuhan, media adalah perpanjangan alat indera manusia. Namun, penyajian realitas oleh media telah mengalami proses seleksi terlebih dahulu (gatekeeping) sehingga muncullah stereotipe pada realitas yang ada (Rakhmat, 1985: 224).

o   Efek prososial kognitif
          “bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat – masyarakat belajar tanpa merasa digurui”

§  Efek afektif,
yaitu efek yang berhubungan dengan perasaan. Misalnya, komunikasi menyebabkan orang yang semula merasa tidak senang menjadi senang, yang semula sedih menjadi gembira, atau yang semula merasa takut atau malu menjadi berani. Khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan sedih, iba, bahagia, dan lain sebagainya setelah mendapatkan pesan dari media massa.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa.
·         Suasana emosional
sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Film sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekecewaan. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya, faktor inilah salah satu yang mendukung adanya efek afektif.
·         Skema kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tahu bahwa dalam sebuah film action, yang mempunyai lakon atau aktor/aktris yang sering muncul, pada akhirnya akan menang. Oleh karena itu kita tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang. Kita menduga, pasti akan tertolong juga.
·         Situasi terpaan (setting of exposure)
Kita akan sangat ketakutan menonton film The Real Pocong misalnya, atau film horror lainnya, bila kita menontonnya sendiri di rumah tua, ketika hujan lebat, dan tiang-tiang rumah berderik. Maka secara otomatis semua saraf hanya berkata “takut”.
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televisi dalam keadaan sendiri atau di tempat gelap. Begitu pula reaksi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi kita pada waktu memberikan respons. Faktor terpaan inilah yang di maksud dengan efek afektif.
·         Faktor predisposisi individual
kecenderungan untuk menerima atau menolak sesuatu berdasarkan pengalaman dan norma yg dimilikinya. Faktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa. Dengan tanggapan penonton, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Ia merasakan apa yang dirasakan tokoh. Karena itu, ketika tokoh  itu kalah, ia juga kecewa; ketika tokoh berhasil, ia gembira. Predisposisi Individual, dapat juga mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi suatu kejadian lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa penelitian membuktikan bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda.

§    Efek konatif
 yaitu efek yang menimbulkan niatan untuk berperilaku tertentu, dalam arti kata melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang bersifat fisik atau jasmaniah. Misalnya, komunikasi menyebabkan siswa yang semula malas belajar menjadi rajin, atau orang yang semula perokok menjadi tidak merokok.
Ketiga efek di atas saling berhubungan satu sama lain. Efek konatif tercapai jika efek kognitif dan afektif sudah tercapai. Komunikasi akan berhasil secara efektif apabila komunikator menggunakan bahasa yang baik dan benar, dan dapat dimengerti; pemberi pesan adalah orang yang dapat dipercaya; pesan yang disampaikan adalah sesuatu yang berguna; pesan disampaikan secara jelas, menarik, dan objektif; menggunakan media atau sarana atau lambang-lambang atau ekspresi tubuh yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi; ada keserasian antara pemberi dan penerima pesan; dan ada lingkungan atau suasana yang cukup mendukung.

§      Efek behafioral
merupakan a  kibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
Mengapa terjadi efek yang berbeda?
Menurut teori belajar sosial dari Bandura,
“orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya. Stimulus menjadi teladan untuk pelakunya”.
Menurut Albert Bandura, kita belajar bukan saja dari pengalaman langsung, tetapi dari peniruan atau perilaku seseorang. Perilaku merupakan hasil faktor-faktor kognitif dan lingkungan. Artinya, kita mampu memiliki keterampilan tertentu, bila terdapat jalinan positif antara kejadian yang kita amati dan karakteristik diri kita.
Bandura menjelaskan proses belajar sosial dalam empat tahapan proses: proses perhatian, proses pengingatan (retention), proses reproduksi motoris, dan proses motivasional. Proses belajar diawali munculnya peristiwa yang dapat diamati secara langsung oleh seseorang tertentu atau gambaran pola pemikiran, yang disebut Bandura sebagai abstract modelling – misalnya sikap, nilai, atau persepsi realitas sosial. Singkatnya melalui media massa, seseorang dapat mengamati orang lain yang terlibat dalam perilaku tertentu di televise misalnya, dan dapat mempraktekkan perilaku itu dalam kehidupannya.

§      Efek sosial media massa
Dampak ini mempengaruhi publik dengan berbagai jenis cara dalam menyampaikan sebuah informasi. Maka efek yang ditimbulkanpun akan muncul berbagai jenis efek lainnya.

   Ø Kesimpulan

Efek kehadiran media; memiliki perasaan positif pada media televisi dibandingkan media lainnya. Karenanya televisi lebih mendapat kepercayaan sebagai sumber informasi dan hiburan.
Efek kehadiran televisi adalah penjadwalan ulang berbagai kegiatan. Kegiatan mereka, termasuk kuliah, ikut terpengaruh oleh jadwal acara televisi yang mereka tonton.

Efek Kognitif media; media merupakan sumber informasi yang membantu mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan mengenai berbagai aspek kehidupan. Efek kognitif yang positif memberikan wawasan yang luas kepada para mahasiswa dan membantunya memahami berbagai persoalan.

Efek negatifnya adalah memberikan pandangan yang keliru atau parsial mengenai dunia, juga menanamkan ideologi tertentu yang akan mempengaruhi sikap dan perilakunya kemudian. Namun efek kognitif yang positif masih kurang di kalangan mahasiswa. Efek kognitif inilah yang mendasari perubahan sikap dan perilaku seseorang dan mempengaruhi prioritasnya dalam hidup.

Efek afektif media; selain memberikan informasi, media memberikan efek emosional pada diri khalayaknya. Efek afektif media diantaranya mampu mempengaruhi khalayak mahasiswa untuk lebih peduli pada masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

Efek behavioral media; media juga dapat mempengaruhi perilaku khalayaknya. Sebagian besar, jika tidak semua, mahasiswa mengikuti teladan yang diberikan media. Perilaku dan gaya hidup yang ditampilkan televisi banyak ditiru di kehidupan nyata.



DAFTAR PUSTAKA



uchjana, onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,  Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 1990


Rakhmat, Jalaluddin,  Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 2005

Wang, Efendy; Karen Young, T2UE Power of Communication, Cetakan 1, Raih Asa Sukses,Jakarta, 2011



http://bagusboedhi.blogspot.com/2009/03/efek-komunikasi-massa-komunikasi-massa.html